Cetak Pemimpin Muda di Bidang Tata Kelola Internet, PANDI Gelar Program IDIGA 2024

BLOG.TRIYONADAKLIK.CO.ID, DEPOK — Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) untuk pertama kalinya menggelar Sekolah Tata Kelola Internet Indonesia atau Indonesia Internet Governance Academy (IDIGA) 2024 di Fasilkom Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada 8-9 Oktober 2024.

Program yang berlangsung selama dua hari tersebut bertujuan mencetak pemimpin muda di bidang tata kelola internet, baik di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, program ini tak hanya menghadirkan para pemangku kepentingan internet sebagai pembicara, tapi juga menghadirkan para mentor yang berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Internet Society International (ISOC) Chapter Jakarta, serta alumni Asia Pacific Internet Governance Academy (APIGA) untuk melatih peran aktif peserta dalam forum internet internasional.

“Adanya sesi conference dalam acara IDIGA ini dapat menjadi awal bagaimana mengarahkan peserta untuk mengelola internet baik dari sisi teknis, akademis, dan bisnis. Mudah-mudahan seluruh peserta yang hadir di sini, kelak akan menjadi pemimpin tata kelola internet di masa depan, sehingga ada generasi penerus nantinya untuk menggantikan posisi kami yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia digital,” ujar Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak saat membuka acara IDIGA di Fasilkom UI, Depok, pada Selasa, 8 Oktober 2024.

John menambahkan, sesi dengan model Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) conference  memang menjadi sesi paling menarik dalam program ini. Pasalnya, 30 peserta IDIGA nantinya akan dibagi dalam tiga kelompok dengan menjadi perwakilan dari Generic Names Supporting Organization (GNSO), Governmental Advisory Committee (GAC), serta At-Large Advisory Committee (ALAC).

“Selain melatih para peserta berperan sebagai GNSO, GAC dan ALAC, sesi conference ini ditujukan untuk memberikan solusi inovatif terkait permasalahan internet, ketika nantinya terjadi perdebatan yang bersifat multistakeholder,” ungkap John.

Sementara itu, Yien Chyn selaku Senior Engagement Director, APAC, ICANN pun mengapresiasi program IDIGA 2024 di Indonesia, di mana para pembicara dan pakar dari industri saling berbagi pengalamannya kepada para peserta tentang kebijakan dan bagaimana internet bekerja.

“IDIGA ini merupakan bagian dari APIGA lokal. APIGA sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan bersama ICANN dan The Korea Internet & Security Agency (KISA), bekerja sama dengan ISOC, serta organisasi tata kelola Internet lainnya,” ujar Yien Chyn saat memberikan sambutan dalam acara IDIGA 2024.

“Tahun lalu, kami menyelenggarakan APIGA di Korea. Dan ketika kami berbicara dengan peserta mengenai pengembangan acara ini, kami pun akhirnya memikirkan bagaimana cara memperluasnya ke tingkat lokal,” tutur Yien Chyn saat memberikan respon positif terhadap program IDIGA yang merupakan perluasan program APIGA lokal.

Hal senada juga diutarakan oleh para peserta IDIGA 2024 yang berharap program ini harus terus dilanjutkan di tahun berikutnya, lantaran banyaknya informasi dan ilmu yang bisa dipelajari oleh peserta, mulai dari materi terkait IP Resolution, DNS Resolution, Governance of the Internet, History of Internet Governance, APNIC Policy Development Process, Pelindungan Data Pribadi, hingga tantangan Cyber Security di Indonesia.

“Sebenarnya pada saat pertama kali saya terekspose dengan internet governance, itu saya pernah dengar sebelumnya kalau kontribusi orang Indonesia dalam urusan kebijakan internasional di dunia digital masih sedikit. Oleh sebab itu, begitu ada kegiatan ini ternyata banyak banget pihak-pihak seperti ICANN dan PANDI, yang menurut saya itu bisa menjadi salah satu jalan masuknya jembatan bagi orang-orang yang seharusnya sangat eligible untuk membicarakan soal perumusan kebijakan-kebijakan internet kedepannya,” ujar Alfiah Rizqi Ramdhini, salah satu peserta IDIGA 2024.

Klik link di bawah ini untuk materi pembahasan IDIGA 2024: 

TENTANG PANDI

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, operator industri internet, dan akademisi. Didirikan pada tahun 2006, PANDI menerima redelegasi dari Internet Assigned Numbers Authority (IANA) sebagai Registri .id pada tahun 2013.

Hingga 31 Desember 2023, jumlah domain .id yang terdaftar masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, dengan total 951.421 Nama Domain. Nama Domain .id sendiri bisa diartikan sebagai Indonesia, identitas, ide, dan lainnya. Sejalan dengan makna tersebut, PANDI juga memiliki kebijakan khusus dalam menyelesaikan perselisihan nama domain .id.

sumber: pandi.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top